WHAT'S NEW?
Loading...

Curahan Hatiku Untuk Anakku

Rabu, 19 Maret 2014 , 11:04:01
Oleh : Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid

.....Anakku..!! 

Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku.. 

 

Suatu ketika aku.. 

Memecahkan piring atau menumpahkan sup diatas meja karena penglihatanku berkurang, 

Aku harap kamu tidak memarahiku 

Orang tua itu sensitif...selalu merasa bersalah jika kamu berteriak.. 

 

Ketika pendengaranku semakin memburuk,aku harap kamu tidak berkata: " TULI..!! " 

Mohon ulangi apa yang kau katakan..

 

Maaf, anakku...!! 

Aku semakin tua....

Aku mohon jangan bosan denganku ketika aku mengulangi apa yang kukatakan, seperti dongeng sebelum tidurmu dulukala, aku harap kamu selalu mendengarkan aku, tolong jangan mengejek ku atau bosan mendengarkanku... 

Apakah kamu ingat ketika kamu kecil dan kamu mengulangi apa yang kamu baru bisa ucapkan.. 

Aku dulu senang mendengarnya..

 

Maafkan aku wahai anakku tentang bau ku, tercium seperti orang yang tua ya... Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi, atau menyinggungku.....

Aku harap aku tidak terlihat kotor bagimu...

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil? Aku selalu mengejar-ngejar kamu ketika kamu tidak ingin mandi... 

Aku sabar dalam memandikanmu..

 

Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku ketika aku rewel...ini semua bagian dari menjadi tua...kamu akan mengerti ketika kamu tua...

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa bicara bahkan untuk beberapa menit..aku selalu sendiri sepanjang waktu dan tidak memiliki seseorangpun tuk diajak bicara...aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaanmu

 

Ketika saatnya tiba dan aku hanya bisa terbaring...sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran tuk merawatku.. 

 

Semoga kelak kita dapat berkumpul disurga..

 

---

 

Pesan dari saya wahai saudaraku:

 

Jikalau orang tua kita telah semakin sepuh.. maka hati-hatilah dalam berbicara.. ia merupakan kunci surgamu..

Sensitif dari segala ucapan seorang anak.. entah salah atau benar.. bukan menjadi suatu alasan..

Yang jelas mereka berdua telah menyayangimu..

Jagalah kalimat apapun yang dapat menyinggungnya..

Bila engkau dapat bertutur kata manis kepada atasanmu dan engkau akan murah senyum padanya..itu hanya karena gajimu ada ditangannya..

Maka inilah orang tua kita... mereka berdua memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari sekedar atasanmu..

Jangan karena engkau telah lama hidup bersamanya.. sehingga hormatmu padanya hanya hormat biasa.. atau ketika engkau beda pendapat dengannya.. bantahanmu langsung keluar dengan mudahnya..

 

Rendahkan sayapmu untuknya..jika engkau bersayap..

Sesungguhnya burung tidak dapat terbang jika mereka merendahkan sayapnya..

 

21 Rabbi'ul I'tsani 1435 / 21 Februari 2014


PESAN BAPAK UNTUK ANAKNYA DI FACEBOOK

(sebagai bahan renungan)

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya.
Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.

Diapun mulai membaca isinya:

“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.

Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !

Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.

Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.

Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.

Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.

Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.

Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.

Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.

Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.

Bapak tidak minta banyak…

Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.

Andaipun kamu sudah tidak punya waktu samasekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Alloh.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Alloh.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.

Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”
Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.

Resep Mendidik Anak

         Sebagai orang tua sudah seharusnya bisa mencari kata-kata yang baik dan tepat untuk menasehati serta berbicara dengan anak. Mengapa demikian, karna saat anda salah berucap, bisa jadi anak malah merespon negatif dan malah melakukan yang sebaliknya. Yang akhirnya malah menimbulkan emosi anda. Berikut saya sajikan beberapa resep untu mendidik anak.

⃣ Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.

⃣ Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: "Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!". Tapi katakan kepada mereka: "Mainnya 5 menit lagi yaaa". Kemudian ingatkan kembali:"Dua menit lagi yaaa". Kemudian barulah katakan:"Ayo, waktu main sudah habis". Mereka akan berhenti bermain.

⃣ Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: "Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..". Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.

⃣ Katakan kepada anak-anak menjelang tidur:"Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh", maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: "Ayo tidur, besok kan sekolah", akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.

⃣ Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan.
Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.

⃣ Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon urusan tak penting, katakan:"Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak". Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.

⃣ Anak anda suka berbohong?
Solusi: Berikan ia rasa aman, karena anak kecil tidak akan berbohong kecuali jika ia merasa takut, atau berada di bawah tekanan. Berikan ia rasa aman, kemudian tanamkan padanya nilai-nilai kejujuran.

⃣ Anak anda keras kepala?
Solusi: Jangan melawan sikap keras kepalanya, karena ia berdasarkan apa yang dilihatnya. Beri dia lebih banyak cinta dan pelukan.

⃣ Anak anda hiper-aktif?
Solusi: Sibukkan ia dengan kegiatan kinetik, banyak gerak yang positif. Kurangi asupan coklat, karena coklat meningkatkan vitalitas. Berikan ia tanggung jawab.

⃣ Anak anda sulit makan?
Solusi: Jangan dimarahi. Usahakan memberi makan dengan cara bermain atau perlombaan. Beri ia buah-buahan yang warnanya menarik.

⃣ Anak anda memukul (membully) adiknya?
Solusi: Jangan membanding-bandingkan ia dengan adiknya. Bagilah cinta anda kepada mereka dengan adil. Jangan menampakkan rasa cinta anda yang lebih kepada salah satunya terhadap yang lain.

⃣ Anak anda kecanduan games elektronik?
Solusi: Dampingi ia hingga ia mengurangi jam bermainnya. Jangan larang ia secara tiba-tiba. Itu justru membuatnya lebih kecanduan dari sebelumnya.

⃣ Anak anda mengucapkan kata-kata kotor?
Solusi: Jangan membentaknya, tetapi peringatkan ia dengan lembut, jelaskan kepadanya bahwa kebersihan lisan itu bagian dari kebersihan hati. Kemudian, cobalah cari tahu dari mana ia mendapatkan kata-kata kotor tersebut. (Agar bisa lebih diawasi pergaulannya)

⃣ Anak anda tidak mau sholat?
Solusi: Cintailah ia karena Allah, jelaskan bahwa segala nikmat, termasuk mainan dan permen yang ia beli dengan uang adalah nikmat dari Allah juga.

⃣ Anak anda suka menghisap jarinya, atau menggigit-gigit kukunya?
Solusi: Anak anda butuh rasa aman, ia sedang merasa takut akan sesuatu yang mengancamnya, atau rendah diri karena merasa dibanding-bandingkan.

⃣ Anak anda mudah marah?
Solusi: Jangan kurang perhatian, jangan membalasnya dengan amarah juga. Ajarkan ia untuk berwudhu saat marah. Katakan kepadanya: "Sabar yaa.. Ayo tenang dulu.. Agar kita bisa saling memahami".

Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan.

Semoga bermanfaat

Cintai Anakmu untuk Selamanya

Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi...

Mereka bertebaran di muka bumi utk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan.

Sebagian di antara mereka mungkin ada yg memilih utk berkarya & tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita.
Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan utk meraih dunia krn ingin meraih kemuliaan akhirat dgn menemani & melayani kita.

Tetapi pada saatnya, kitapun akan pergi meninggalkan mereka.

Entah kapan.
Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini....

Sebagian di antara kematian adalah perpisahan yg sesungguhnya; berpisah & tak pernah lagi berkumpul dlm kemesraan penuh cinta.

Orangtua & anak hanya berjumpa di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala, saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan.
Anak-anak yang terjungkal ke dlm neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan shg menuntut tanggung-jawab orangtua yg tlh mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.

Adakah itu termasuk kita?
Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak & ortu saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala.

Inilah hari ketika kita tak dapat membela pengacara & para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri.
Lalu apakah yg sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat?
Dan dunia ini adalah ladangnya

Sebagian di antara kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati.

Mereka berpisah untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah Jalla wa 'Ala. Tingkatan amal mereka boleh jadi tak sebanding.
Tapi Allah Ta'ala saling susulkan di antara mereka kpd yg amalnya lebih tinggi.

Allah Ta'ala berfirman:

"والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين"

"Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."

(QS. Ath-Thuur, 52: 21).

Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?
Saling disusulkan kepada yang amalnya lebih tinggi. Termasuk kitakah?

Adakah kita benar-benar mencintai anak kita?
Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit.
Kita tangisi mereka saat terluka.
Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat?
Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka.
Bila perlu sampai letih badan kita.

Tapi adakah kita berlaku sama untuk "masa depan" mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?

Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya?
Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya.

Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya?

Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali.
Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai?

Maka, cintai anakmu untuk selamanya!
Bukan hanya untuk hidupnya di dunia.
Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta'ala.

Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga.

Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat. Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang. Masa yang tak bertepi.

(Penulis: Mohammad Fauzil Adhim)

Manfaat Kurma

Bismillah
Diantara manfaat kurma secara umum
→ Mengembalikan /menambah energi yg sangat  cepat makan sangat dianjurkan untuk:

✅ ibu yg mau melahirkan
✅ bayi yg baru lahir sebelum Kunsumsi ASI (Mentahnik bayi)
✅ Orang Yang Puasa agar segera berbuka dengan kurma
✅ Menangkal Racun dan Sihir (khusus Kurma Ajwah/kurma Nabi)
✅ dll

Kandungan Kurma

✅ zat gula glukosa (gula buah anggur)
✅ furtucosa (gula buah)
✅ sakrosa (gula makanan)
✅ pati granul
✅ serat selulosa
✅ hemiselulosa
✅ pektin
✅ protein
✅ flavonoid
✅ kalsium
✅ zat besi
✅ Vitamin A, B1,B2,B7,B12,C,D
✅ Asam folat
✅ dll

➡Silakan baca kitab Ar-Ruthob wa n -Nakhlah hal 13
➡ Al Ghidza La d-Dawa' oleh Doktor Shobri Al -Qubbani hal 96

In sya Allah bersambung.....

Semoga bermanfaat
[6:34 05/05/2015] Abu Syifa pemateri di Wesal TV.

AKU PEDULI IMAN ANAKKU..!!

Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :

1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Boleh jadi, orang tua adalah 'penjahat' pertama bagi anak manusia, krn doktrin 'agamanya' telah merusak 'agama Allah' yg telah mjd fitrah smua manusia.

Contoh :
Ortu berkata 'dahulu nenek moyangmu melakukan ...&...'
padahal hal itu bertentangan dgn 'agama Allah'
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.

AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN ANAKNYA.

Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu

Keimanan yg bagaimana yg hrs tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kcuali dlm keadaan memeluk agama Islam"

2. Keimanan thd Tuhan Yg Esa, tdk menyekutukan Allah (tdk syirik), taat & patuh hanya kpd Allah.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yg kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kpd-Nya"

Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?

Perhatikan Prinsip2 Dasar Menanamkan Tauhid kpd Anak dgn Metode & Langkah2 sbb :

1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur'an

• Abdullah bin Umar ra berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur'an"

• Jundab Albajly : "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an.Setelah itu, baru mempelajari Qur'an,akibatnya bertambahlah keimanan kami."

Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur'an / mjd hafidz atw hafidzoh?

Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kpd Allah (menanamkan tauhid) dlm jiwa anak


Bagaimana menanamkan tauhid dlm jiwa anak?


A. Perhatikan kaedah 'Mencintai Allah krn Allah baik'

Contoh : 

'Maha besar Allah yg menciptakan buah2an yg bermacam2 bentuk & rasanya'

'Betapa Allah sayang kpd kita shg kita diberi kemampuan utk bergerak'

'Maha besar Allah yg beri kita kmampuan utk mempelajari Al Qur'an'

dsb...


Jangan takut2i anak dgn murka Allah krn otak anak blm siap utk menerima itu.

Contoh :

'Kl adQ gak mau sholat,nanti adQ dimasukkan Allah ke dlm neraka,dibakar dst...'

'Ayo murajaah, kl km gak mau murajaah nanti Allah marah'

'Allah gak suka lo sama anak nakal, nanti Allah marah kl adQ nakal'

(sbenernya yg gak suka itu Allah atw ortunya? Hati2 mengatasnamakan Allah)


B. Anak2 akan mudah mencintai Allah jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) Allah kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama Allah di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.

Bacakan ayat2 Allah yg terdapat pada ciptaan2 Allah di skitar anak.

Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dgn kebesaran Allah.

(Stay connecting with Allah)


Contoh :

Anak sakit, JANGAN katakan:

'Ayo minum obatnya spy sembuh'

Tapi KATAKAN :

'Berdoalah kpd Allah spy sembuh, tp jg hrs minum obatnya krn Allah suruh kita utk berusaha.Kesembuhan hanya dr Allah'


Saat anak bertanya :

'Ayah, kok burung bs terbang?'


Jangan hanya katakan :

'Iya, burung bs terbang krn pnya sayap'

Tapi KATAKAN :

'Iya, Allah yg berkehendak & menggerakkan burung itu(-> tanamkan tauhid), Allah berikan sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid & ilmiah) shg burung itu bs terbang'


Saat anak meminta sesuatu :

'Ayah, belikan aku sepeda baru'


Jangan hanya katakan :

'Iya, nanti kl ayah ada rezeki, ayah belikan'


Tapi KATAKAN :

'Iya, kita berdoa ya agar Allah berikan rezeki kpd kita shg adek bs dpt sepeda baru' 


Antar anak tdr dgn nama Allah, doakan anak sesaat ktika tdr & bangunkan anak dgn penuh syukur dgn nama Allah.


2. Setelah itu langsung tanamkan 'Islam adalah Din yg Allah ridhoi'


7an utama menanamkan tauhid kpd anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.


Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintah Allah.

Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat pada perintah Allah, maka tdk bs disebut beriman.


Ajarkan Adab dlm islam.


Contoh :

'Allah perintahkan kita utk sholat'

'Sebelum makan kita berdoa'

'Rosul mengajarkan utk bicara santun'

'Rosul ajarkan kita utk sholat di awal waktu'

dsb..


Tingkatkan ketaatan anak smp pada sikap wala' & bara' -> Takut & Hanya bergantung kpd Allah

Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54 dll


Shg anak menyadari bhwa ia beribadah & melakukan smua aktifitasnya hnya krn Allah.


Jika sdh pada tingkatan , anak akan dgn sukarela belajar Al Qur'an & beribadah sesuai perintah Allah.


Mengajarkan Al Qur'an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan tauhid tdk boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.


▶Mahabbah & Ittiba' Rasulullah


Obejctive : 

Anak kita, blm sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd Allah & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.


Ittiba' Rasulullah : 

Ali Imran : 31


Metode :

- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya

- Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.

- Kisahkan ttg kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.


"Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a'yunin waj 'alna lil muttaqina imaman"


"Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa'

(QS. Al Furqan : 74)


Semoga bermanfaat 

Wallahu a'lam


MAJELIS AYAH 

Presented by Kokoh Keluarga Indonesia

Tips Menjadi Bunda Teladan

Bismillah..
Bunda sayang, setiap bunda pasti menginginkan anak yang sholehah, baik dan mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan. Tapi tahukah bunda, sebelum kita mendidik anak, kitalah yang harus menjadi contoh atau teladan untuk mereka. Berikut ini kami sajikan tips menjadi bunda teladan :

1. Perlakukanlah anak Anda dengan penuh kasih sayang. Buat mereka tahu bahwa Anda sangat bahagia dengan kelahiran mereka sebagai anak Anda.

2. Berikanlah pemahaman agama kepada anak Anda, dan perintahkan untuk senantiasa melakukan ketaatan dan kebaikan

3. Berikanlah kepercayaan yang bisa membuatnya merasa diperhatikan, sehingga ia terdidik untuk bertanggung jawab atas pekerjaannya

4. Berikanlah penghargaan / hadiah atas apa yang telah anak Anda lakukan, sehingga mereka akan merasa termotivasi dan dihargai. Tunjukkan bahwa Anda senang dengan hasil kerjanya. Hindari celaan. Berikan nasehat dengan cara yang santun dan tidak menyinggung perasaannya.

5. Biasakan anak-anak mandiri sejak kecil, missal mengambil makanan sendiri, mencuci piring makannya sendiri, dll. Hal ini akan membiasakannya ikut bertanggung jawab atas perihal rumah tangga serta menghargai perannya di dalam keluarga.

6. Berikanlah ia kesempatan menyampaikan pendapat, dan menentukan pilihannya; dengan tetap memberikan nasehat/masukan/pengertian tentang pilihannya/pendapatnya itu. Ajarkan kepada seluruh anggota keluarga saling menghargai pendapat dan pilihan anggota keluarga lain dengan cara mendengarkan seksama dan tidak mencelanya.

7. Berikanlah teladan kepada anak-anak dalam hal berpakaian. Hindari menggunakan pakaian yang berlebihan atau berdandan tidak pada tempatnya.

8. Ajarkan anak Anda cara mendengar dan berkomunikasi dengan baik, serta ingatkan untuk tidak berbohong atau berlebihan dalam berbicara.

9. Ajarkan kebiasaan berbaik sangka kepada orang lain, serta menghindari majelis ghibah/menggunjing orang lain karena akan membahayakan dan menghancurkan diri anak

10. Ajarkan kepada anak untuk senantiasa menghargai orang lain, tidak menghina dan merendahkan orang lain.

11. Bantu anak merasakan nikmat berlapang dada atas segala yang diterima maupun yang diterima oleh orang lain, sehingga anak terbiasa turut senang dengan kebahagiaan orang lain, dan juga turut berduka dengan kedukaan orang lain.

12. Jangan memaksa anak melakukan apa yang belum sanggup dilakukannya. Jauhkan ia dari forum diskusi yang membicarakan hal-hal di luar batas kemampuan otaknya atau hal yang negatif dan tidak penting.

13. Jadilah ibu yang sabar, karena setiap yang kita lakukan dalam mendidik anak akan beroleh ganjaran kebaikan dan pahala dari Allah Swt.